Tingkat pengangguran Indonesia cukup tinggi menyebabkan berbagai permasalahan baru terutama dalam dunia ekonomi. Banyaknya jumlah pengangguran memicu permasalahan lain seperti meningkatnya jumlah kemiskinan, memicu tindak kriminal dan lainnya.
Maka pemerintah secara serius memperhatikan isu satu ini dengan melakukan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikannya. Diharapkan dengan langkah nyata tersebut bisa meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu menyediakan tenaga kerja berkompeten.
Dampak Tingginya Tingkat Pengangguran Indonesia Bagi Masyarakat dan Negara
Persoalan tingginya tingkat pengangguran di Indonesia memiliki dampak negatif tidak hanya bagi masyarakat namun juga negara. Dampak tersebut tentu menyebabkan banyak kerugian sehingga pemerintah berupaya keras menekan angka pengangguran agar semakin berkurang.
Adapun beberapa dampak negatif dari tingginya tingkat pengangguran Indonesia yang ada di sebuah negara antara lain:
- Perekonomian: Jika tidak bekerja maka produktivitas masyarakat akan berkurang dan hal ini berpengaruh pada berkurangnya pendapatan sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Pendapatan negara: Tidak hanya pendapatan masyarakat saja yang berkurang namun pendapatan pemerintah dari segi pajak juga akan menurun.
- Kemiskinan: Sudah pasti orang yang tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan penghasilan dan hal ini menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
- Kesenjangan sosial: Dampak berkelanjutan dari kemiskinan yaitu adanya kesenjangan sosial yang bisa dirasakan masyarakat secara langsung.
- Kesenjangan kesempatan kerja: Dampak tingkat pengangguran Indonesia tinggi menyebabkan kesenjangan pada kesempatan kerja sehingga mendapatkan perbedaan perlakuan.
- Konflik rumah tangga: Permasalahan ekonomi memicu konflik rumah tangga karena kebutuhan ekonomi tidak tercukupi dengan baik. Pendapatan rumah tangga menjadi berkurang akibat pengangguran sehingga menimbulkan konflik internal.
- Aksi kriminal: Dampak merugikan lainnya yaitu semakin tingginya angka kriminal karena banyak orang merasa tertekan untuk memenuhi kebutuhan. Maka mereka menggunakan jalan pintas seperti melakukan pencurian agar bisa mendapatkan uang.
Pemerintah Berkomitmen Menekan Pengangguran Melalui Kementerian Ketenagakerjaan
Pada era jaman Presiden Joko Widodo menghadirkan program bursa kerja yang bertujuan memberdayakan generasi muda yaitu Naker Fest 2024. Pemberdayaan ini bertujuan untuk menyerap banyak tenaga kerja sehingga angka pengangguran menjadi berkurang.
Tidak hanya mengurangi tingkat pengangguran Indonesia namun juga memperkuat sinergi antara masyarakat, dunia usaha dengan pemerintah. Sehingga tantangan terkait ketenagakerjaan bisa diselesaikan dengan lebih pasti dimulai dari generasi muda.
Program bursa kerja ini dilanjutkan pada pemerintahan presiden Prabowo dengan menggelar di beberapa kita besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Makassar, Semarang dan lainnya.
Pemerintah juga menggunakan cara lain untuk menekan jumlah pengangguran dengan adanya program SIPK. SIPK yaitu Sistem Informasi Pasar Kerja tujuannya membuat sebuah sistem informasi terkait karakteristik, persediaan serta kebutuhan tenaga kerja.
Melalui SIPK diharapkan kualitas SDM bisa lebih ditingkatkan dari segi kompetensi dan keterampilan sesuai kebutuhan pasar kerja. Sehingga kebutuhan akan tenaga kerja berkualitas bisa dipenuhi dengan baik dan meningkatkan kualitas hasil kerja.
Menekan tingkat pengangguran Indonesia dimulai dari pemberdayaan generasi muda untuk menciptakan tenaga kerja handal. Selain itu berbagai jenis pelatihan juga disediakan agar generasi muda mengenal dunia usaha dan menciptakan peluang mereka sendiri.
Diharapkan masyarakat terutama generasi muda berperan aktif untuk mengikuti berbagai pelatihan yang disediakan gratis oleh pemerintah. Dengan begitu program yang sudah disediakan bisa dimanfaatkan secara maksimal demi membekali diri sendiri tanpa perlu mengeluarkan biaya.
Langkah Strategis Pemerintah Menekan Angka Pengangguran di Indonesia
Dalam menekan tingkat pengangguran Indonesia agar tidak semakin meningkat, pemerintah sudah menyiapkan beberapa langkah strategis. Setidaknya ada 3 langkah yang memberikan kemudahan bagi tenaga kerja dan juga pemberi kerja di Indonesia.
1. Keselamatan Kerja
Penerapan K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja belum dipraktikkan para pekerja dalam beberapa sektor industri. Termasuk dalam usaha mikro dan kecil sehingga diharapkan tumbuh kesadaran akan penerapan K3 yang benar.
Memperhatikan hal ini pemerintah telah meluncurkan Program Nasional K3 yang bekerjasama antara Organisasi Buruh Dunia dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
Diharapkan dengan adanya dokumen ini bisa menjadi acuan pembangunan K3 di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga pemahaman serta penerapan budaya K3 bisa benar-benar diterapkan secara nasional di berbagai sektor.
2. Memperluas Kesempatan Kerja
Pemerintah serius menghadapi tantangan tingkat pengangguran Indonesia dengan mengembangkan BLK atau Balai Latihan Kerja. Dengan adanya pengembangan BLK diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk peningkatan kualitas serta daya saing.
Tidak hanya melatih tenaga kerja yang siap bekerja dengan skill mumpuni namun juga membentuk para wirausaha handal. Sehingga mampu menciptakan lapangan kerja untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mendukung perekonomian.
3. Dukungan Lain
Pemerintah memberikan jaminan bagi tenaga kerja yang terkena PHK melalui jaminan kehilangan pekerjaan atau JKP. Pemberian jaminan ini baik secara materi maupun non materi untuk berbagai sektor dengan pemberian upah sebesar 60% selama 6 bulan.
Dengan adanya perhatian pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran memakai ketiga langkah strategis. Diharapankan tingkat pengangguran Indonesia semakin berkurang serta meningkatkan peluang terserapnya banyak tenaga kerja.